Tuesday, May 3, 2011

Metabolisme Otak Dan Mekanisme Iskemia Otak (BAGIAN 3)

Bookmark and Share

Dalam mempertahankan homeostosis ion mungkin yang paling penting dari semua ini adalah pompa Na+ /K+ ATPase merupakan adenosin trifosfatase suatu enzym yang mengkatalisis perubahan ATP menjadi ADP dalam pelepasan energi yang bertanggung jawab untuk mempertahankan keseimbangan Na+ dan K+ didalam dan diluar sel dimana pompa mengeluarkan 3 Na+ untuk setiap 2K+ yang masuk kedalam sel merupakan pompa elektrogenik yang menimbulkan pergerakan bersih muatan positif keluar sel.(1.6.8).


Sementara kadar Ca2+ didalam sel dipertahankan oleh sistem pertukaran Ca2+ dan Na+ yang secara tak langsung bergantung pada Na+/K+ ATPase dan transport Ca2++ ekstra seluler (eflux) terutama dikontrol oleh Ca2+ - ATPase.(6.9) Kadar Ca2+ dipertahankan dalam sel dalam batas yang sangat rendah yaitu 10 pangkat 4 kali lebih rendah dari kadar diluar sel.(6.9).


Dengan demikian bila terjadi kenaikan Ca2+ sedikit atau setempat dapat digunakan oleh sel tersebut sebagai sinyal untuk mentriger efek fisiologis misalnya aktivasi enzim atau terowongan ion.


Ca2+ mempunyai peran sentral dalam regulasi sel antara lain mempertahankan sitoskletal, eksitabilitas membran, serta eksositosis (pelepasan glutamat kecelah sinaps) dan aktivitas sinaps.(9). Kegagalan homeostatik neuron ini terutama disebabkan krisis energi (pengosongan ATP) oleh sebab menurunnya pasokan substrat glukosa dan oksigen oleh faktor tertentu.


Terbatasnya cadangan glukosa dan oksigen dan dimana cadangan glukose sekitar 2 gram yang hampir tak berarti bagi cadangan metabolik energetik, akan habis dalam waktu 4-5 menit bila pasokan terhenti. Makanya pasokan O2 dan glukosa haruslah dipertahankan secara kontinu.


I S K E M I A  O T A K


Adalah ketidakmampuan perfusi otak untuk mencukupi pasokan oksigen dan nutrien yang di perlukan untuk pemeliharaan integritas metabolisme dan fungsi neuron.


Penurunan aliran darah otak dibawah kritis sebagai dasar kerusakan iskemia dimana terjadi pengurangan pemasukan sub strat dan O2 dan kegagalan pengeluaran metabolik toksik dengan konsekuensi dari mulai Transient Ischaemic Attack (TIA) sampai mati otak. Iskemin otak dapat dideteksi dengan pemeriksaan gas darah (jugular bulb oksigen saturation)<50%, CEO2(Cerebral Ektraction of Oksigen)>40% atau AVDO2 (Arterio Venous Oksigen Difference)>7.5 vol%.(7.10) dengan alat I.S T A T dalam waktu 2 menit hasilnya sudah dapat diketahui sehingga diagnosa dini cepat ditegakkan.(7) Aliran darah otak normal adalah 50ml/100g/menit sekitar 15% dari curah jantung yang diperhatikan konstan oleh faktor utama yaitu mekanisme auto regulasi, PaCO2 dan PaO2 disamping faktor lain yaitu simpatis-parasimpatis, hematokrit dan temperatur.(3.4.5). Mekanisme auto regulasi dimana aliran darah otak tetap dipertahankan konstan dalam rentang tekanan arteri rerata (MAP) 50-150 mmHg dengan mekanisme respon vaskular yang cepat sekitar (30-120) detik. Ini artinya diatas dan dibawah batas ini aliran darah berjalan sesuai dengan tekanan yang ada dimana penurunan tekanan darah sistemik akan diikuti penurunan darah otak.


Aliran darah otak (CBF) ini bervariasi sebesar (3-4%)  2cc/100g/menit setiap perubahan 1mmHg  PaCO2 diantara  (28-80) mmHg dan respon perubahan ini terjadi dalam waktu 20-30 detik inilah yang disebut reaktivitas CO2. 


Sementara PaO2 tak berperan dalam rentang fisiologis normal tetapi akan terjadi peningkatan alirah darah otak dengan efek vasodilatornya dalam kondisi hipoksia berat, dimana aliran darah otak mulai meningkat pada level PaO2 dibawah 50 mmHg dan 2 kali lipat pada PaO2 30 mmHg untuk mempertahankan kadar O2 jaringan yang memadai. 


Sementara hiperoksemoia mempunyai efek vasokonstriktor yang menyebabkan penurunan aliran darah otak(10-15%) pada tekanan satu atmosfir.


Bila mekanisme autoregulasi dan reaksi terhadap CO2 hilang maka aliran darah otak sepenuhnya tergantung pada tekanan darah yang disebut vasoparalisis. Bila tekanan perfusi cukup maka perfusi daerah yang asidotik akan berlebihan, disebut luxury perfusion. Tetapi bila tekanan perfusi turun aliran darah otak berkurang dan cepat terjadi iskemia. Bila stimulasi vaso dilatasi serebral terjadi secara global aliran darah otak regional akan meningkat pada daerah yang normal dengan mengorbankan daerah yang mengalami vasoparalisis yang dikenal dengan intraserebral steal fenomena akan memperburuk kondisi daerah iskemia.


Bila stimulus vasodilator tersebut menyebabkan penurunan tekanan darah atau kenaikan tekanan intra kranial maka bisa dibayangkan kondisi daerah iskemia lebih parah lagi. 


Maka dengan hiperventilasi, pemberian pentotal diharapkan konstriksi pembuluh darah didaerah yang normal darah akan dialihkan kedaerah yang iskemia (Inverse Intracerebral Steal).


KAPAN GEJALA ISKEMIA TIMBUL ?


Kita ketahui normal pengaliran O2 ke jaringan (DO2) adalah (16-20 cc/100cc) (CaO2) kali 50cc/100 gram/menit (EBF) = 8-10 cc/100gram/menit.(3.4.5) Oleh karena konsumsi O2 normal (VO2) adalah 3.5 - 5cc/100g/menit/ ada faktor keamanan  1.5-2 Do2 untuk VO2.


Angka ini adalah angka global rata-rata penting untuk diingat bahwa otak organ yang sangat heterogen.


Beberapa lokasi di otak mempunyai perbedaan rasio DO2/VO2 sehubungan dengan aliran darah otak yang patologis dan perubahan laju metabolik.


Pasokan O2 ke otak 150cc /menit jauh diatas kebutuhan (40-70)cc/menit dan biasanya otak menarik (ektraksi) hanya (25-30)% yang pasok, ini sebagai cadangan yang dapat digunakan bila pasokan menurun.


Pada CBF (18-23)ml/100g/menit secara fungsional otak tak aktif akan tetapi fungsi dapat dikembalikan setiap saat ke normal dengan meningkatkan perfusi yang cukup (Penlucida)(5.7).


Pada aliran yang lebih rendah lagi akan timbul perkembangan infark otak tergantung batas waktu.


Bila batas waktu infark belum tercapai sementara perfusi cukup maka fungsi otak akan kembali normal (penumbra)5.7. Atas dasar ini pengendalian hemodinamik mutlak untuk memelihara perfusi otak.


Simptom iskemia otak terlihat bila CBF menurun sampai 20c/100g/menit (DO2=4 cc O2/100/menit 4.5.7.


EEG akan datar bila CBF 15cc/100g/menit (DO2 = 3ml/100g/menit) (CPP) (tekanan perfusi serbral) 30-40mmHg.


Bersambung

0 comments:

Post a Comment

T E R B A R U

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...